ACEH UTATA | Lintas Info Rakyat, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melakukan upacara peusijuek untuk 448 orang jamaah Calon Haji (Calhaj) yang akan berangkat ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji tahun 1444 H.
Prosesi peusijuek (tepung tawar) berlangsung di Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon, Senin, 22 Mei 2022. Peusijuek dilakukan oleh Tgk H Abdul Manan (Abu Manan Blang Jruen) untuk Calhaj laki-laki dan Hj Ummi Warnidah untuk Calhaj perempuan.
Kegitan itu turut dihadiri oleh Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, pejabat jajaran Forkopimda Aceh Utara, sejumlah Kepala SKPK, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara Drs H Maiyusri, para Kepala Kantor KUA se-Aceh Utara, para Camat dan pejabat terkait lainnya.
Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, dalam sambutannya antara lain mengatakan peusijuek atau tepung tawar untuk para Calhaj merupakan tradisi yang harus ditumbuh-kembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, karena kegiatan itu mengandung pesan-pesan religius yang sangat mendalam.
Pada kesempatan itu, Azwardi mengucapkan selamat kepada para Calhaj yang telah diberi kesempatan oleh Allah SWT menjadi jamaah Calon Haji dari Kabupaten Aceh Utara untuk menunaikan rukun Islam kelima pada musim haji tahun 1444 H/2023 M. “Kita yang mendapat kesempatan patut bersyukur, karena masih banyak di antara saudara-saudara kita yang seharusnya berangkat tahun ini akan tetapi harus tertunda keberangkatannya karena sesuatu dan lain hal,” kata Azwardi.
Kepada para Calhaj, Azwardi juga berpesan untuk memelihara kekompakan dengan sesama jamaah. Jaga nama baik bangsa Indonesia, khususnya Aceh dan Aceh Utara, dan berdoalah untuk masyarakat Aceh Utara agar kita semua selalu dalam ridha Allah SWT dalam menjalankan tugas masing-masing.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kemenag Aceh Utara Drs H Maiyusri melaporkan bahwa jumlah Calhaj Aceh Utara tahun ini sebanyak 448 orang, terdiri dari 187 laki-laki dan 261 perempuan. Sebanyak tiga orang Calhaj laki-laki merupakan jamaah tertua berusia 96 tahun, masing-masing atas nama Muhammad Daud Su’ud dari Kecamatan Payabakong, Ibrahim Muhammad Ali dari Lhoksukon, dan Abdurrahman M Daud dari Lhoksukon. Sedangkan Calhaj laki-laki termuda tercatat atas nama Al Huwaidi asal Kecamatan Tanah Pasir berusia 22 tahun.
Sementara Calhaj perempuan tertua sebanyak dua orang berusia 95 tahu, masing-masing Salamah Arifin Nain dari Tanah Jambo Aye dan Katijah Gadeng Nyak Diblang dari Kuta Makmur. Calhaj perempuan termuda berusia 28 tahun atas nama Raudhatul Jannah asal Dewantara.
Menurut Maiyusri, Calhaj asal Aceh Utara terbagi dalam tiga kelompok terbang (Kloter), yakni Kloter 3, Kloter 4 dan Kloter 8 embarkasi Banda Aceh. Untuk Kloter 3 sebanyak 53 orang berasal dari Kecamatan Matangkuli, Payabakong, Meurah Mulia dan Nibong, bergabung dengan Calhaj asal Kabupaten Aceh Jaya, Nagan Raya dan Aceh Barat. Dalam Kloter 4 sebanyak 4 orang bergabung dengan Calhaj Lhokseumawe, Pidie dan Langsa. Sedangkan dalam Kloter 8 sebanyak 383 orang semuanya Calhaj Aceh Utara berasal dari 21 kecamatan.
Mewakili jamaah Calhaj yang di-peusijuek pada kesempatan itu sebanyak 8 orang, masing-masing Drs H Munzir, MPd (mewakili Kantor Kemenag Aceh Utara), Mahdi M Amin (Kecamatan Lhoksukon), Rusli, SAg (Dewantara), Usman M Kasem (Nisam), Rukiah (Kuta Makmur), Nurlina (Muara Batu), dan Nur Asma (Kuta Makmur), dan Faridah M Cut Ali (Lhoksukon).
Kepala Bagian Kesra dan Keistimewaan Aceh Setdakab Aceh Utara Tgk M Dahlan, SE, mengatakan peusijuek atau tepung tawar untuk jamaah Calhaj merupakan tradisi yang selalu rutin dilakukan oleh Pemkab Aceh Utara. Hal ini dilakukan untuk memuliakan tamu Allah SWT yang akan berangkat ke Tanah Suci.
“Untuk itu Pemkab Aceh Utara selalu menggelar acara peusijuek dan pemberangkatan Calhaj secara resmi di Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon. Untuk kegiatan itu kita turut mengundang seluruh komponen daerah termasuk para pejabat Forkopimda,” ungkap Dahlan.
Ketua MPU Kabupaten Aceh Utara Tgk H Abdul Manan dalam tausyiahnya antara lain mengatakan hendaknya seluruh jamaah Calhaj memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Sebab, hanya orang-orang terpilih yang telah dipilih oleh Allah SWT yang berkesempatan menunaikan ibadah haji.
“Inilah orang-orang yang telah ditentukan oleh Allah SWT sebagai tamuNya di Tanah Suci. Siapa-siapa yang bisa berangkat, ini sudah qudrah – iradah Allah SWT. Bukan karena orang kaya, bukan karena cukup sehat dan masih muda, tapi semuanya sudah dipilih oleh Allah SWT siapa-siapa orangnya,” ungkap Abu Manan, sapaan akrab Ketua MPU Aceh Utara. [Sam]