JAKARTA - Menjelang deklarasi penganugerahan Bapak Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat (BP-AMPERA) 1 Juni 2024, panitia pelaksanaan tugas yang dipimpin oleh Netty Suryati mengadakan rapat kecil di Rumah Makan Seafood, Vian Jaya, di depan Tamini Square, Jakarta Timur usai rapat di Kantor Pusat BP-AMPERA yang terletak di Jl. Mabes Hankam no 165, Cipayung, Bambu Apus, Jakarta Timur.
"Seluruh anggota panitia kami siapkan seragam, pin dan atribut lain. Mereka terdiri dari Dika, Yef Weli, dan Suta, yang hadir tadi selain Ketua Umum BP AMPERA Chairul Hadi," ungkap Ketua Panitia Deklarasi Netty Suryati, Kamis (16/5)sore di Jakarta.
Menurut Netty apa yang akan dilakukan oleh BP AMPERA merupakan bentuk rasa kecintaan dan penghargaan kepada dwi tunggal Proklamator Republik Indonesia, yaitu Soekarno dan Mohammad Hatta.
"Mereka keduanya adalah Bapak Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat yang bercita-cita dan berbuat untuk melepaskan rakyat dari penderitaan Penjajahan dari negeri ini. Tanpa mereka bangsa Indonesia tidak mungkin merdeka sebagaimana yang diproklamirkan Jumat 17 Agustus 1945,"lanjut Netty.
Apa yang sedang dilakukan oleh BP-AMPERA adalah demi mengingatkan para pemangku kekuasaan untuk melaksanakan Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 sebagaimana yang telah dipancangkan oleh Bung Hatta dalam upaya mengangkat harkat rakyat Indonesia dalam mengisi kemerdekaan yang telah tercapai lebih tujuh puluh tujuh tahun silam.
Di TPU Tanah Kusir acara ziarah akan dilakukan oleh sekitar 111 orang peserta ke makam Bung Hatta dan di Makam Bung Karno pun bila mungkin sejumlah peserta yang sama. Kondisi saat ini terdaftar baru 66 orang di Jakarta dan di Blitar belum ada data yang masuk.
"Sebentar lagi kita akan menyongsong Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 pada 17 Agustus 2024. Ini adalah momen bersejarah penting untuk generasi mendatang. Penganugerahan *Bapak Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat* adalah bentuk penghargaan kita sebagai pelanjut para pendiri Republik ini, "Tutup Netty.[rilis]