Aceh Utara - Anggota DPD RI Asal Aceh Azhari Cage dan Tgk Sarjani (Imum Jon) Anggota DPR Aceh kunjungi Rehabilitasi Bendungan Irigasi Kreung Pasee yang runtuh pada tahun tahun 2020 yang lalu di Gampong Lubok Tuwee, Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara, Kamis (14/11/2024).
Dalam Kunjungannya ke Bendungan Irigasi Kreung Pasee pada Pukul 16.00 Wib, ini merupakan bukti nyata Azhari Cage dan Imum Jon dimana mereka sama-sama dari Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sangat peduli terhadap nasib petani di sembilan Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara.
Seperti persoalan yang dialami masyarakat petani saat ini, Pembagunan Irigasi Krueng Pase telah dimulai sejak 4 tahun yang lalu, namun hingga kini belum kunjung diselesai. Padahal pembangunan irigasi merupakan proyek yang sangat vital bagi keberlangsungan pertanian khususnya di Kecamatan Meurah Mulia dan Delapan Kecamatan lainnya di Kabupaten Aceh Utara.
Sesuai data yang pojokmerdeka.com peroleh dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Utara, 9 Kecamatan yang bergantung suplai air sawah dari Bendung Krueng Pase adalah tiga kecamatan untuk sayap kiri yaitu Kecamatan Meurah Mulia, Samudera dan Kecamatan Blang Mangat dalam wilayah Kota Lhokseumawe dengan luas areal 3,600 Ha.
Sedangkan Daerah Bendungan Irigasi Kreung Pase Kanan melayani mulai dari Kecamatan Nibong hingga Kecamatan Tanah Pasir. Totalnya ada 6 kecamatan dengan luas layanan mencapai 5,300 hektar lebih. Total luas lahan persawahan untuk sayap kiri dan kanan mencapai 8,900 Ha.
Usai Kunjungan ke Bendungan Krueng Pasee Azhari Cage dan Imum Jon menuju ke Jembatan gantung yang runtuh di terjang air pada tahun 2021 yang lalu dimana jembatan tersebut menghubungkan dua kecamatan yaitu Geuredong Pase dan Nibong, serta menghubungkan Desa Tualang, Pulo Blang, Paya Sutra dan Baree Blang.
Azhari Cagee saat diwawancarai oleh awak media Menyampaikan sangat prihatin terhadap nasib petani dimana mereka tidak bisa bercocok tanam karena kondisi Bendungan Kreung Pasee saat ini belum rambung selesai dikerjakan. "Saya berharap Bendungan Kreung Pasee harus selesai secepatnya antara sayap kiri dan sayap kanan dimana kiri dengan luas areal 3,600 Ha. Sedangkan sayap kanan mencapai 5,300 hektar lebih maka sangat disayangkan bila tidak selesai pada akhir tahun ini saya akan memperjuangkan hal ini di jakarta nanti. ujarnya
Ia menambahkan mengenai jembatan yang menghubungkan dua kecamatan yaitu Geuredong Pase dan Nibong yang runtuh pada tahun 2021 ia berjanji akan menurunkan konsultan dan akan berkoordinasi dengan pihak PUPR Provinsi maupun Pusat untuk bisa membangun kembali jebatan ambruk penghubung dua kecamatan karena jembatan tersebut digunakan oleh warga untuk mengangkut komoditi pertanian dan akses anak-anak sekolah.
Disisi lain Imum Jon menambahkan "Kita harap agar kepada pekerja pembangunan iragasi krueng pase agar segera memperbaiki dan Rambung tahun ini. Dalam proses pekerjaan jangan ambaikan kualitas bangunan, cepat selesai dibangun tapi tidak berkualitas, ini akan menimbul persoalan baru nanti bagi para petani. Ia juga mendesak pada pihak yang terlibat dalam pekerjaan Bendungan Krueng Pasee ini harus selesai pada akhir tahun ini dimana petani yang berada di 9 Kecamatan yang sangat prihatin kondisi ekonomi dimana mereka fokus dalam mata pencarian dalam pertanian.
Ia menambahkan akan memperjuangkan hal di Provinsi nanti supaya pekerjaan Bendungan ini benar-benar tuntas tepat waktu supaya masyarakat bisa bercocok tanam seperti normal kembali satu tahun dua kali. Ucap Imum Jon
Banta Idram Geuchik Gampong Pulo Blang sangat berterima kasih kepada Azhari Cage Anggota DPD RI dan Tgk Sarjani (Imum Jon) Anggota DPRA yang telah melihat langsung kondisi Rehabilitasi Bendungan Irigasi Kreung Pasee maupun Kondisi Jembatan Gantung yang ambruk pada tahun beberapa yang lalu. dimana ia sangat berharap atas kehadiran kedua sosok politisi Aceh ini segera memberikan dampak positif.
"Harapannya segera dibangun jebatan untuk penghubung antara kecamatan yaitu Geuredong Pase dan Nibong untuk mempermudah akses warga dan anak-anak Sekolah", Ujar Geuchik. [Ms]